Lebah Eropa VS Jepang

Tweet

Lebah Eropa  VS Jepang 

Kaki Lebah - Lebah salah satu serangga yang dapat mematikan manusia dan juga sangat bermanfaat bagi manusia terutama madunya. Di Negara kita Indonesia, madu lebah sudah diproduksi dalam bentuk minuman dan pasti segarnya maknyus… Kehebatan lebah juga dapat mendeteksi bom, peneliti dari Massachuseetts Institute of Technology (MIT) menemukan ada fragmen protein dalam racun lebah, yang disebut bombolitin, dapat mendeteksi bahan peledak, seperti TNT.


Lebah yang kita kenal merupakan serangga yang hidup berkelompok, walaupun tidak semuanya demikian. Berasal dari familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.


Di youtube ada video menarik tentang lebah, yaitu video serangan lebah Jepang terhadap lebah Eropa. Sepuluh ribu tentara lebah madu Eropa tewas , ratusan lainnya berbaring sekarat dan menggeliat di medan perang, mereka tidak mampu lagi melindungi anak-anaknya atau larva.


Seperti film perang yang menggambarkan serangan udara, mereka saling menggempur dan berusaha untuk saling menjatuhkan. Dalam video tersebut perang 30 lebah jepang menyerang 30.000 lebah Eropa. Rekaman video dari sebuah film dokumenter National Geographic berjudul “Hornets From Hell” atau Lebah dari Neraka, menunjukkan serangan besar-besaran pada sebuah koloni lebah madu oleh lebah raksasa Jepang untuk mendapatkan larva mereka.


Memang ukuran tubuh lebah Jepang lebih besar dari ukuran tubuh lebah Eropa, Pembantaian massalpun bisa terjadi karena lebah madu Eropa tidak tumbuh di sekitar lebah raksasa Jepang, dan dengan demikian mereka tidak memiliki pertahanan melawan keganasan mereka. 
Satu-persatu kepala dan kaki lebah Eropa dipatahkan, sungguh mengerikan serangan dari lebah Jepang ini. Dalam perang tersebut satu lebah Jepang dibunuh namun 30.000 lebah Eropa dibantai dan larva merekapun tidak dapat terselamatkan lagi. 


Lebah dengan nama Latin Vespa velutina, diyakini telah mencapai Eropa pada 2004 silam, terbawa secara tak sengaja ke Prancis melalui tanaman pot yang diangkut dari Cina. 


Berikut Video Film Dokumenter tersebut

Sumber